06 Januari 2009


A. PERKEMBANGAN SASTRA DIMASA BANI UMAYYAH
Sastra dan tradisi kehidupan bangsa Arab menjadi bagian yang sangat esensial, karena dapat mempengaruhi kedudukan dan kehormatan secara sosial di kalangan mereka. Pada masa pra Islam kesusastraan Arab sudah berkembang dalam bentuk syair. “Syair adalah salah satu seni yang paling indah dihargai dan dimuliakan oleh bangsa Arab”. (Syalabi, 187 : 57).
Sejak turunnya Al-Qur’an dalam sejarah Islam menimbulkan akibat yang luas, ketinggian sastra Al-Qur’an membuat ketidakberdayaan syair sastra Arab yang paling jenius melemah dibawah keperkasaan sastra Al-Qur’an. “Di sepanjang dunia muslim maupun sejarah muslim , Al-Qur’an menjadi ideal sastra yang tak tertandingi”.
Menurut Al-Faruqi perkembangan sastra Islam terbagi dalam tiga periode yaitu :
1. Periode Shadr Al-Islam (zaman kesederhanaan) atau periode awal 1-100 H / 622-720 M, meliputi periode Nabi maupun periode kekhalifahan Rasyidin dan Umayyah.
2. Periode Dhuha Al-Islam (zaman tawazun) atau periode pertengahan 100-360 H / 720-972 M, meliputi masa Umayyah akhir sampai Abbasiyah awal.
3. Periode Klimak (zaman Saj’ dan Badi’) atau periode Abbasiyah akhir sekitar 360-600 H / 972 M.